Senin, 07 November 2016

TALQIN MAYYIT

Imam an-Nawawi menjelaskan didalam kitab al-Adzkar pada bab "Apa yang di ucapkan setelah pemakaman" : فصل في حكم التلقين بعد الدفن : وأما تلقين الميت بعد الدفن ، فقد قال جماعة كثيرون من أصحابنا باستحبابه ، وممن نص على استحبابه : القاضي حسين في تعليقه ، وصاحبه أبو سعد المتولي في كتابه " التتمة " ، والشيخ الإمام الزاهد أبو الفتح نصر بن إبراهيم بن نصر المقدسي ، والإمام أبو القاسم الرافعي وغيرهم ، ونقله القاضي حسين عن الأصحاب. Pasal mengenai hukum talqin setelah pemakaman : "Dan adapun Talqin setelah mayyit dikebumikan, maka telah berkata mayoritas Ashab kami (ulama-ulama madzhab Syafi'i) bahwasanya talqin adalah Sunnah, dan dari pada sebagian (ulama) yang menyatakan secara jelas akan kesunnahannya yaitu al-Qodhi Husain didalam Ta'liq (komentar/catatan kaki), Abu sa'ad al-Mutawalli di dalam kitabnya "At-tatimmah", Al-imam Az-Zahid Abul Fath Nasr bin Ibrahim bin Nasr al-Maqdisi, al-Imam Abul Qosim ar-Rofi'i dan yang lainya, dan al-Qodhi Husain mengutip juga dari Ashab (orang-orang yang tadi disebutkan)". وسئل الشيخ الإمام أبو عمر بن الصلاح رحمه الله عن هذا التلقين ، فقال في فتاويه : التلقين هو الذي نختاره ونعمل به ، وذكره جماعة من أصحابنا الخراسانيين قال : - وقد روينا فيه حديثا من حديث أبي أمامة ليس بالقائم إسناده ، ولكن اعتضد بشواهد ، وبعمل أهل الشام به قديما. (*١) قال : وأما تلقين الطفل الرضيع ، فما له مستند يعتمد ، ولا نراه ، والله أعلم. (*١) حديث أبي أمامة أخرخه الطبراني في "الكبير" As-Syeikh al-Iman Abu Umar bin Solah rahimahullah ditanyakan perihal talqin tersebut, maka ia menjawab di dalam kumpulan Fatwa-fatwanya : "Men-Talqin (menggunakannya) adalah apa yang kami pilih dan beramal dengannya, dan ia (talqin) juga telah disinggung oleh ashab kami (kalangan ulama syafiiyyah) yang berasal dari kota Khurosan, mereka berkata : " dan telah kami riwayatkan mengenai talqin sebuah hadits yang berasal dari Abi Umamah hadits yang berasal dari Abi Umamah dengan sanad yang tidak kuat , akan tetapi ia menjadi kuat dengan didukung hadits-hadits yang semisal (didalam maknanya), dan juga dengan Amal penduduk negeri Syam sejak dahulu kala.(*1) Abu Umar bin Solah juga mengatakan : " dan adapun talqin bagi seorang bayi yang masih menyusui, maka ia tidak mempunyai sandaran yang kokoh, dan kami juga tidak melihat adanya kebolehan, wallahu a'lam. (*1) Hadits Abi Umamah di keluarkan oleh at-Thabrani di dalam kitab "al-Kabir". DOWNLOAD scan kitab Al-Adzkar: https://goo.gl/KvpPy0 Catatan Sahabat : Telah jelaslah hukum talqin menurut apa yang di jabarkan oleh Imam an-Nawawi didalam kitab al-Adzkar dan semoga sahabat-sahabat wahabi yang masih beranggapan bahwa talqin adalah bid'ah, insyaallah segera dibuka hatinya dan mendapat hidayah dari Allah ﷻ. وربنا الرحمن المستعان ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan santun.